Belut bisa hidup dan bisa dibesarkan di air Bersih (air bening) tanpa
lumpur ini adalah hal yang sangat luar biasa, ini adalah teknik terbaru
yang pertama kali dikembangkan oleh peneliti di Jepang. Ini bener-bener
ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita khususnya para pembudidaya belut,
sehingga kita bisa lebih effisien dalam melakukan usaha ini.
Dengan adanya tehnik terbaru ini para pembudidaya belut sudah tidak
pusing-pusing mencari "pelepah pisang, jerami, lumpur, kotoran sapi dan
lain-lain, kita sudah tidak repot lagi untuk melakukan bokasi dan
menfermentasikan-nya.
Ini bukan penampungan dan bukan hasil rekayasa tetapi bener-bener hasil budidaya. Tempat hidup alami belut (Monopterus albus)
yang tinggal di dalam lumpur. Banyak orang, baik penelitian atau usaha,
yang sudah mencoba membikin lumpur untuk usaha budidaya. Mungkin
beberapa yang berhasil meskipun kebanyakan yang lainnya masih memperoleh
hasil yang belum optimal, karena hidup di dalam lumpur, tidak banyak
yang bisa dilakukan untuk memastikan jumlah serta perkembangan belut
selama masa pemeliharaan. sehingga, sangat layak bila kemudian mencoba
berinovasi: "Budidaya Belut Di Air Bersih (air jernih) tanpa lumpur"
Dalam hipotesis: mungkin belut bisa hidup dan dibesarkan pada air bersih
tapi tetap harus menggunakan lumpur untuk reproduksi alami.
Secara teknis: sejauh kebiasaan makan bisa diadaptasikan dan kebutuhan
pakan bisa disuplay secara terkontrol, seharusnya pembesaran belut di
air bersih dapat dilakukan. hanya saja, kontrol terhadap kemungkinan
serangan penyakit akibat proses adaptasi harus benar-benar diamati dan
dijaga.
Keuntungan: dengan pembesaran belut pada air bersih, jumlah (yang
berkaitan dengan kelangsungan hidup) dan pertumbuhan (yang berhubungan
dengan penambahan bobot) dapat selalu terkontrol sehingga target
produksi bisa lebih ter-realistis dan untuk jumlah penebaran bibit belut
di air bersih bisa lebih besar (bisa 10 bahkan sampai 30 kali lipat
dibanding dengan penebaran benih di media lumpur).
Walau masih banyak orang yang tidak/belum percaya dengan adanya Ilmu
terbaru ini (belut bisa hidup dan bisa dibesarkan di 100% air bersih
(air bening) tanpa lumpur, mungkin karena mereka belum pernah melihat
dan belum pernah mencobanya karena belum tahu tehnik-tehnik dalam
melakukan Budidaya Belut Di Air Bersih.
Sekilas Tentang Belut
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular memiliki bentuk tubuh
memanjang, tidak bersirip dan tidak bersisik, serta memiliki lapisan
lendir di sekujur tubuhnya yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku
ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya
banyak yang belum diberikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu
dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah
tropika).
Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh
dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi,
sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang
lain adalah tubuh licin berlendir, tidak bersisik, dapat bernafas dari
udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang
rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan
sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut
kebanyakan tidak berfungsi baik, bermata kecil.
Ukuran tubuh belut bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5
cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat
mencapai 1,5m. Belut sawah Monopterus albus sendiri, yang biasa dijumpai
di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m
(dalam bahasa Betawi disebut moa).
Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam
lumpur (tempat persembunyian). Semua belut adalah pemangsa. Daftar
mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan,
katak, serangga, serta krustasea kecil dan juga ada yang bersifat
kanibalisme.
Spesies belut mempunyai nilai pemakan yang tinggi. Khasiatnya dikatakan
setanding dengan ikan tengiri dan selar, mengandungi 18.6 % protein dan
15 % lemak. Belut juga kaya dengan lemak, kalsium, vitamin B, Vitamin D
dan zat besi. Tidak heranlah banyak yang percaya belut boleh membantu
mengubati penyakit seperti sakit pinggang, lelah, darah tinggi, lemah
tenaga batin dan penyembuhan luka pembedahan. Spesies ikan ini jika
dikonsumsi secara rutin miniman 100 gram/hari dikatakan boleh menguatkan
daya tahan tubuh, menormalkan tekanan darah, menghaluskan kulit,
mencegah penyakit mata, menguatkan daya ingatan dan membantu mencegah
hepatitis.
Keunggulan dan Kelebihan Bidudaya Belut Di Air Bersih
• Belut Mudah Dikontrol
Budidaya belut di Media Air Bersih tanpa lumpur terbilang lebih effektif
dibandingkan dengan budidaya belut di media lumpur. Khususnya kemudahan
dalam melakukan pengontrolan terhadap belut yang dibesarkan, selain itu
jika ada belut yang terlihat sakit atau mati, akan mudah terlihat
sehingga bisa segera diambil dari kolam budidaya.
• Penebaran Benih Belut Lebih Banyak
Budidaya Belut dengan media air bersih memungkinkan pembudidaya untuk
meningkatkan jumlah belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai
30 kali lipat per m2 di banding budidaya belut di media lumpur. Hal ini
dapat di lakukan karena di media air bersih, fungsi lumpur sebagai alat
perlindungan/persembunyian bagi belut, sedangkan budidaya belut di air
bersih peranan tubuh belut itu sendiri bisa di jadikan tempat
perlindungan/persembunyian bagi belut itu sendiri (pengganti lumpur).
Dalam Budidaya belut di air bersih berdasarkan uji coba, untuk ukuran
1m2 bisa ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur penebaran
benih untuk ukuran 1 m2 hanya bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg, jika
penebaran melebihi angka tersebut pertumbuhan belut akan terganggu,
bahkan bisa terjadi saling nyerang menyerang antar belut untuk berebut
wilayah hidupnya. Sehingga tingkat kematian belut di media lumpur akan
semakin tinggi.
• Meminimalkan Angka Kanibalisme
Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air
yang berlumpur terutama belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur
6-8 bulan, akan memperlakukan habitat tempatnya bernaung sebagai daerah
kekuasaannya. bila merasa terusik oleh belut yang lain dan daerah
kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling serang menyerang. Hal
itulah yang menyebabkan tingginya angka kematian pada belut-belut yang
kita pelihara di media air berlumpur. namun, dalam hal ini tidak akan
terjadi pada belut yang dipelihara di media air bersih tanpa lumpur,
karena antara belut satu dengan yang lainya justru saling membutuhkan,
dalam metode budidaya belut di air bersih, badan belut adalah sebagai
tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.
• Lebih Effisien Dan Effektif
Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi
didalam lumpur yang berair. Namun hal yang sebenarnya dimana ada lobang
belut yang masih ada belutnya disitu pasti akan terdapat air yang
jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat hidup belut adalah di
air jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa
dibesarkan. Budidaya belut di air bersih (air jernih) tanpa lumpur
memungkinkan para pembudidaya tidak akan kerepotan karena harus mencari
jerami, debog pisang ataupun lumpur sebagai medianya namun dengan
budidaya belut di air bersih cukup dengan air yang jernih saja dan dalam
budidaya belut di air bersih juga akan menghemat lahan karena dalam
pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun menjadi 3 tingkat
atau lebih. dalam pemberian pakan di media air bersih juga tidak
cuma-cuma(mubadzir) karena setiap kita tebar pakannya, belut akan
melihat sehingga belut akan langsung memangsanya.
Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :
Air
Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat
berpengaruh pada perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam
budidaya belut tidak rutin di kontrol maka akan sangat mempengaruhi pada
perkembangan belut kita.
Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih? air
yang layak digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang
jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air yang tidak mengandung
zat-zat kimia berbahaya. Air yang kurang layak/tidak bagus untuk
budidaya belut di air bersih air PDAM karena banyak mengandung zat-zat
kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat
minim kandungan oksigennya dan air limbah.
Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada
sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan
ada yang keluar). Dengan adanya aliran air kedalam kolam budidaya maka
akan menambah kandungan oksigen didalamnya sehingga sangat berpengaruh
dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita juga tidak
terlalu repot untuk penggatian air. Jika kolam budidaya belut tidak ada
sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita
harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali,
tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah kotor/keruh
(warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan
kotoran yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat
endapan tapi airnya masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal
endapannya tidak terlalu tebal.
Pakan
Pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk
perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin,
usahakan jangan sampai kekurangan atau jangan berlebihan dan berilah
pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian pakan pada belut
terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan)
dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah
sakit dan lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Jika pemberian
pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada
belut kita dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama.
Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke
pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang
kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan,
kembalilah kepakan yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan
guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong
mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.
Bibit
Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam
menentukan keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada
saat ini sebagian besar masih merupakan hasil tangkapan alam. Karena
itu, teknik penangkapan bibit dari alam menentukan kualitas bibit. Bibit
yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu,
merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang
menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara
tidak baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya,
bibit seperti ini pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih
baik lagi jika bibit yang digunakan berasal dari hasil budidaya.
Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit seperti yang
mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut
hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
1. Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda
keras, atau perlakuan saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh
dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi baru
diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik
putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah
dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan
mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
2. Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah
membalik sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini
sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati. belut yang sehat
mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen
keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
3. Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan
keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau
tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut
dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan
sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta
ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri
seperti ini layak kita budidayakan.
4. Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam.
Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit
yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina.
Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa
dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk
pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan
memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih
biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan
telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan
biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1
malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.
Kepadatan (Volume)
Kepadatan penebaran bibit dalam pembesaran jenis-jenis ikan sangatlah
mempengaruhi pada perkembangan pertumbuhan dan tingkat kematian, misal,
dalam pembesaran jenis-jenis ikan seperti lele,gurame, nila dll, kalau
penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran bisa terhambat walau
pemberian pakan sudah sesuai dengan ukurannya dan juga bisa
mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.
Namun metode pembesaran Belut di media air bersih ini sangatlah berbeda
dengan penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya, Kepadatan
penebaran bibit belut sangat berperan penting pada pertumbuhan dan
tingkat kematian. Kepadatan penebaran bibit belut untuk pertumbuhan,
tergantung dalam proses pemberian pakan dan untuk tingkat kematian
justru bisa meminimalkannya.
Mempersiapkan Pembesaran
Langkah Awal
Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah
memelihara pakan, dalam melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak
ingin mengalami kendala terutama masalah pakan dan kita juga akan bisa
mengurangi biaya operasional usaha ini, lakukanlah langkah awal ini
yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita
menebar bibit belut. Karena selama ini kendala dari para pembudidaya
belut baik yang menggunakan media lumpur maupun media air bersih adalah
pada pemberian pakan yang tidak menentu karena mereka sebelumnya tidak
mempersiapkan pakannya terlebih dahuludan hingga kini pakan yang paling
disukai belut adalah pakan dari alam, walaupun sudah ada pembudidaya
belut dalam pemberian pakannya menggunakan jenis pelet, namun setelah
dihitung-hitung hasil analisa usahanya masih sangat minim,padahal dalam
setiap usaha tentunya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, bukan
malah membuang-buang duit atau tenaga kita kan???
Banyak pembudidaya belut yang masih meremehkan hal ini dan akhirnya
mereka yang akan kerepotan sendiri karena setiap hari harus mencari
pakan buat belut kalau tidak, mereka harus membeli pakannya, sehingga
untuk biaya operasionalnya akan semakin membengkak untuk pembelian
pakan. Dengan kita memelihara pakan terlebih dahulu insyaALLOH akan
mudah menghitung jumlah panen dan analisa usahanya.
Persyaratan Lokasi
Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis
yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di
dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan
curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh
dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
Kondisi kolam tidak beracun.
Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-28 derajat C.
Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil.
Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya
sebagai mekanisme perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang
keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga lama kelamaan bisa
mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang
dapat diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat
pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus
dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan
demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan
yang memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.
Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya
belut di air bersih (air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam
permanen (bak semen), bak plastik, tong (drum).
Dalam Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat
dan ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda
dengan Budidaya belut diair bersih dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter,
bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, karena
dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm,
maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.
1 komentar:
Welcome to Harrah's Cherokee Casino - KTMH
The Harrah's Cherokee Hotel and Casino 춘천 출장안마 is 계룡 출장마사지 set in the mountains. The 영주 출장샵 property's 60000-square-foot gaming 김제 출장안마 space features 용인 출장안마
Posting Komentar